Wednesday, September 5, 2012

Mutiara Cinta

I

Ketidaksempurnaan cintamu bukan karena ketidakmampuanmu mencintainya, tetapi karena ketidakmampuannya menerima kesempurnaan cintamu

II
Biarkan cinta menyapu pasir dan bebatuan di hatimu, menjadikannya hamparan kasur hangat tempatku terbaring penuh kasih sayang

III
Kematian bukanlah pemutus ikatan cinta, tetapi jembatan penghubung cinta yang satu menuju cinta yang lainnya

IV
Jangan menghindar saat Dia menusukkan panah cinta di hatimu, janganlah engkau melawan, terima kekalahanmu karena  itu adalah kekalahan yang indah

V
Setiap nafsu yang engkau kerjakan bukanlah berasal dari cinta, karena cinta hanya menunjukkan jalan kebaikan saja

VI
Jangan berteriak memanggil cinta, karena cinta hanya datang pada jiwa yang penuh ketenangan

Aku Kalah

Kekalahan itu.....

Andai parasku seperti Yusuf dan pribadiku bagai Rasul Muhammad, tentu aku akan memenangkan perang itu
Perang cinta dengan dirimu sebagai musuh juga sebagai tawanan

Aku kalah.....
Dengan satu tusukan tombak kebencian, yang kau hujamkan penuh kemarahan
Tusukan yang melubangi perisai cintaku, merobek jubah ikhlasku, tembus hingga membuat luka di hatiku meski tak ada darah yang keluar dari luka itu

Aku kalah.....
Aku tak pernah menang

Samarinda, 2007

Syair Tanpa Akhir

Di atas kasur panuh debu, aku mencoba merangkai kata yang terendap di dalam kalbu
Menjadikan syair yang mengalir sederhana hanya tuk dirimu

Detik demi detik tersapu hening, sunyi sepi, hanya terdengar suara kendaraan yang sesekali berlalu
Sekian lama aku hanya menatap langi-langit, sampai sebuah suara menyuruh tuk bangkit

Tapi sungguh aku tak mampu lagi mencari serpihan kata-kata di hati
Smua telah hilang di telan waktu, tertutup luka yang mengkarang di kalbu

Ah, aku letih terus berpikir, aku hanya tahu syair ini tak akan pernah berakhir


Samarinda, 2007

Katakanlah yang Hak (benar) Walau Kadang Menyakitkan

Katakanlah yang Hak (benar) Walau Kadang Menyakitkan,

ya, walaupun jujur itu baik, tapi terkadang menyakitkan,, maling ayam yang ngaku, tetep aja di gebukin massa, sakitttt bung!!.
jujur, ketika kita mengaku melakukan kesalahan.. terkadang justru membuat keadaan menjadi semakin buruk, karena jujur itu justru makin menjadikan kita pada posisi "bersalah"..
bahkan ketika kita jujur, yang andai kita berbohong saat itu mungkin bisa memperbaiki sesuatu, tetapi kita memilih tulus jujur karena tak lagi ingin menyakiti orang,, justru makin membuat orang itu tersakiti..
LALU di mana letak keuntungan dari jujur itu? karena hari ini aku jujur, esoknya aku dapati aku tersakiti :(
 
yang aku pelajari dari hal di atas adalah "berbohonglah jika hal itu membuatmu dan orang lain baik-baik saja",
tapi sayang,, apa yg ku pelajari kembali salah menurut sambungan hadist di atas:

"dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan sesuatu yang salah walaupun itu menyenangkan"

terima kasih kejujuran, terima kasih banyak !!!