Sunday, August 28, 2011

Dialog Seorang Hamba Dengan Tuhan Tentang Cinta

Hamba: "Ya Tuhan, hamba merasa sakit mencintainya, dadaku terasa sesak ketika mengingatnya. Ya Tuhan, bukankah Engkau maha mengatur segalanya?

"Tuhan: "Tentu Aku maha mengatur segalanya, Aku adalah yang Maha Kuasa, apa yang kau inginkan dengan bertanya seperti itu hai hambaku?" 

Hamba: "Emmm, begini Tuhanku, hamba  ingin Engkau memutar waktu kembali, agar hamba tidak jatuh cinta pada seseorang itu" 

Tuhan: "Yakinkah kau ingin Aku melakukan hal itu?"

Hamba: "Yakin ya Tuhan, hamba merasa tersiksa dengan perasaan cinta yang terlalu dalam ini."

"Kebunku"

Aku memiliki sebuah "kebun". aku menebar benih "pohon" di kebun itu. Pohon itu perlahan tumbuh dengan subur, hingga tak lama kemudian berbuah sangat manis. Berkali-kali kau menikmati buahnya, aku ajak dirimu menjaganya, memintamu melakukan apa yang ku lakukan agar pohon itu tetap berbuah. Tapi kamu bilang tidak terbiasa.
Aku bersabar, aku tetap menjaga pohon itu tetap tumbuh baik,, dan sesekali kita memanen buahnya,, manisnya berkurang katamu. Aku sedih, aku memang bukan "tukang kebun" yang pandai, tapi aku pikir aku sudah melakukan yang cukup baik.

Mencintaimu

Aku mencintaimu, bukan karena kecantikan parasmu
Tak jua karena keanggunan tubuhmu

Aku mencintaimu, karena keindahan hatimu
juga manisnya tutur katamu

Aku mencintaimu, karena kesanggupanmu menjaga janji setiamu

Di tiap kerlipan matamu, ada lembutnya ketaatanmu
Di tiap hembusan nafasmu, tercipta hangatnya kasih sayangmu

Tiada sepi hari-hariku karena hadirmu
Canda tawa dan senyummu, seolah menjadi penawar bagi penatku
Pelukanmu, lahirkan kedamaian saat kegundahan hadir di hatiku

Kala malam, kau terpejam, gurat lelah diwajahmu tak membuat cantikmu padam

Aku kecup keningmu, aku genggam jemarimu

Aku mencintaimu
Ya !! jangan pernah ragukan itu, wahai kekasihku, pendamping hidupku

Aku mencintaimu, meski belum kutemukan sosok sejatimu


Samarinda, 15 juli 2009,
01.30 am