Sunday, August 28, 2011

"Kebunku"

Aku memiliki sebuah "kebun". aku menebar benih "pohon" di kebun itu. Pohon itu perlahan tumbuh dengan subur, hingga tak lama kemudian berbuah sangat manis. Berkali-kali kau menikmati buahnya, aku ajak dirimu menjaganya, memintamu melakukan apa yang ku lakukan agar pohon itu tetap berbuah. Tapi kamu bilang tidak terbiasa.
Aku bersabar, aku tetap menjaga pohon itu tetap tumbuh baik,, dan sesekali kita memanen buahnya,, manisnya berkurang katamu. Aku sedih, aku memang bukan "tukang kebun" yang pandai, tapi aku pikir aku sudah melakukan yang cukup baik.
Kamu meminta buahnya selalu manis, tp sadarlah,,,, terkadang "badai" menerjang mematahkan ranting pohon itu, merontokkan buahnya, terkadang "banjir" membuat akar pohon itu tercabut dan hanyut, hingga aku harus menanam pohon buah itu dari kecil lagi. Terkadang "kemarau" menggugurkan daun-daun hingga pohon itu tak brbuah.
Kini aku tak sekuat dulu, aku cukup lelah, tapi aku masih mengharap kamu mau mengerjakan kebun itu bersama-sama, tapi kamu berkata kamu belum bisa.
Kebunku,,, pohon itu,,, kini jarang berbuah. Terakhir kali kita memanennya,, buahnya sangat manis, dan mungkin termanis yang pernah kita rasa. Entahlah, mungkin pohon itu tak bisa lagi berbuah, jika berbuah pun mungkin tidak manis, lagi pula kamu mungkin sudah bosan dengan caraku menjaga kebun itu, dan mungkin ingin mencoba buah dari kebun lain, aku tak menyalahkanmu karena memang aku yang tak pandai menjaga kebun itu. Yaa…, jika tak ingin buah dari pohonku lagi, tak apa. Mungkin buah dari pohon lain lebih baik..
Aku ingin tetap menjaga kebunku, mungkin masih bisa berbuah. akan ku biarkan busuk, karena kau tak memanennya.
Mungkin buah dari pohon lain lebih baik dan lebih kamu suka. Tapi tak kan bisa menyamai buah dari kebunku.
Yaa, kebunku.. hatiku... di situ aku menanam pohon cinta, yang buahnya kamu rasakan.


Samarinda, 27 Juli 2010
6.49 p.m


No comments: